Rabu, 27 Oktober 2010

IMUNISASI


wahdaniah.com
A.   PENGERTIAN
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan (imunisasi) pada bayi/anak sehingga terhindar dari penyakit (Depkes,2000).
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa pencegahan penyakit merupakan upaya terpenting dalam pemeliharaan kesehatan anak.

B.   PENTINGNYA IMUNISASI BAGI ANAK
Pentingnya imunisasi  di dasarkan pada latar belakang bahwa pada kehidupan anak belum mempunyai kekebalan sendiri, hanya immunoglobulin G yang didapatnya dari ibu. Setelah usia 2 sampai 3 tahun, anak akan membentuk imunoglobin G sendiri, sedangkan imunoglobulin G sendiri, sedangkan immunoglobulin A dan M sejak lahir mulai diproduksi dandengan bertambahnya usia anak maka akan meningkat produksinya. Dengan demikian, pada tahun pertama anak perlu mendapat kekebalan yang didapat melalui pemberian imunisasi.

C.   JENIS KEKEBALAN/IMUNITAS
Ada 2 jenis klasifikasi imunitas, yaitu :
1.   Kekebalan pasif
Adalah pemberian antibody yang berasal dari hewan atau manusia kepada manusia lain dengan tujuan memberi perlindungan terhadap penyakit infeksi yang bersifat sementara karena kadar antibody akan berkurang setelah beberapa minggu/bulan (depkes,2000).
Terbagi atas 2 yaitu;
·         Menurut terbentuknya:
1)      Kekebalan pasif  bawaan (passive congenital)
-          Didapat dari ibu berupa antibody melalui vaskularisasi pada plasenta
-          Misalnya: Difresi, tetanus, campak
-          Dapat melindungi bayi dari penyakit sampai usia 12 bulan
2)      Kekebalan pasif di dapat ( Passive ocquired Immunity)
-          Didapat dari luar
-          Misalnya gama globin murni dari darah yang menderita penyakit tertentu ( Ex: campak, tetanus, gigitan ular berbisa, rabies) umumnya berupa serum yang dapat menimbulkan efek samping.
·         Menurut lokasi dalam tubuh:
1)      Imunitas Humoral
-          Terdapat dalam Imunoglobulin (1g): 1g A, G dan M.
-          Gejala: berupa membrane pada rongga hidung sampai kepada pembengkakan sector leher (bull neck).
-          Jenis Imunisasi: DPT
2)      Imunitas Seluler.
-          Terdiri atas fagositosis oleh sel-sel system Retikuloendotelial.
-          Berhubungan dengan kemampuan sel tubuh untuk menolak benda asing.
2.      Kekebalan aktif.
Terjadi apabila terdapat stimulus “system imunitas” yang menghasilkan antibody dan kekebalan seluler
Bertahan lebih lama disbanding kekebalan pasif.
Terbagi atas 2 jenis, yaitu:
·         Kekebalan yang di dapat secara alami (naturally Acquired)
-          Misalnya: anak yang terkena difteri atau poliomyelitis kemudian terjadi system abortive, sembuh, selanjutnya kebal terhadap penakit tersebut.
-          Paparan penyakit terhadap system kekebalan  (sel limfosit) tsb, akan beredar dalam darah dan apabila suatu ketika terpapar lagi pada Antigen yang sama, sel limfosit akan memproduksi antobodi untukmengembalikan kekuatan imunitas terhadap penyakit tsb.
·         Kekebalan yang sengaja dibuat.
-          Dikenal dan imunisasi dasar dan ulangan (boster).
-          Berupa pemberian vaksin (misalnya: cacar dan polio) yang kumannya masih hidup tetapi sudah dilemahkan virus, kolera, tipus, pertusis, tokroid (toksin).
-          Vaksin berinteraksi dengan system kekebalan tubuh-----menghasilkan respon imun.

D.  PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I).
Depkes (2000) meneapkan bahwa ada tujuh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu:
1.   Tuberkulosis
-    Masih merupakan penyebab kematian utama di beberapa Negara
-    Etionlogi: Mycobacterium Tuberculosis
-    Menyerang masyarakat dengansosek rendah.
-    Menyerang paru, kelenjar, kulit, tulang sendi dan selaput otak.
-    Cara penularan: Dropiet.
-    Jenis Imunisasi: BCG
2.   DIFTERI
-    E: corynebacterium dyphteriac.
-    Cara penularan: Dropiet.
-    Gejala: Berupa membran pada rongga hidung sampai kepada pembengkakan sekitar leher (bull neck).
-    Jenis imunisasi: DPT
3.   Pertusis
-    B: Bordetella Pertusis.
-    Penularan: Droplet
-    Nama lain: Batuk rejan/batuk 100 hari
-    Gejala awal batuk pilek. Kemudian hari ke-10 batuk bertambah berat, seringkali disertai muntah,
-    Jenis imunisasi: DPT
4.   Tetanus.
-    E: clostridium tetani
-    Pada anak: Tetanus Neonatorium
-    Gejala: awalnya mulut mencucu dan bayi tidak mau menyusu, terjadi kejang, sianosis dan henti napas.
-    Imunisasi: - DPT (pada anak) – TT (calon pengantin) – DT (anak SD kelas 1 dan VI).
5.   Poliomielitis.
-    E: Virus polia tipe 1,2, 2  3
-    Gejala: paratisis yang bersifat flaksid yang mengenai sekelompok serabut otot sehingga menimbulkan kelumpuhan
-    Penularan: Droplet
-    Imunisasi: Vaksinasi polio.
6.   Campak.
-    E: Virus morbili
-    Gejala: kemerahan yang mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan aka berair dan kemerahan, kulit bersisik.
-    Imunisasi: campak.
7.   Hepatitis B.
-    E: virus hepatitis tipe B
-    Gejala: Anoreksia, mual, ikterik
-    Harga vaksin cukup mahal
-    Imunisasi: Hepatitis B.



E.   CARA DAN WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI
Cara pemberian imunisasi Dasar (Depkes, 2000)
Vaksin
Dosis
Cara Pemberian
BCG


DPT
Polio
Campak
Hepatitis B
TT


0,05  cc


0,5  cc
2 tetes
0,5 cc
0,5 cc
0,5 cc
Intracutan tepat di insersio mulkulus seltordeus kanan

Intromuskular
Diteteskan ke mulut
Sub cutan biasanya di lengan kiri atas
Intramuskuler pada paha bagian luar
Intramuskuler dalam, biasa di muskulus Deltoideus

Waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi Dasar
Vaksin
Pemberian imunisasi
Selang waktu Pemberian
Umur Pemberian
Keterangan
BCG
DPT
Polio
Campak
Hepatitis B
1 kali
3 kali
4 kali
1kali
3 kali
-
4 minggu
4 minggu
4 minggu
4 minggu
0-11 bulan
2-11 bulan
0-11 bulan
9-11 bulan
0-11 Bulan




Untuk bayi yang lahir di puskesmas/RS, Hep. B, BCG dan polio dapat diberikan segera
Keterangan:
Selain imunisasi dasar di atas, saat ini sudah terdapat beberapa jenis imunisasi tambahan untuk berbagai penyakit tertentu, seperti:
               * Hib             1.         2 bln
  2.         4 bln
  3.         6bln
  4.         15-18 bln
             * Tipoid oral                :          6 - 12 Thn
            * Tipoid Suntikan        :           2 - 12 Thn (diulang tiap 3 tahun)
            * MMR                                     1. : 12 - 18 bln
                                                             2. : 10 - 12 Thn
            * Hepatitis A               :            1   - 12 Thn
            * Varisela                    :            10 - 12Thn

F. PEMBERIAN IMUNISASI
Apapun imunisasi yang akan diberikan, hal penting yang harus diperhatikan  perawat adalah:
1.     Tanyakan pada orang tua tentang: status kesehata saat ini, pengalaman/reaksi terhadap imunisasi sebelumnya dan riwayat penyakit
2.     Jelaskan pada orang tua tentang imunisasi dan PD3I.-----Informed concent.
3.     Catatan imunisasi yang lalu
4.     Pendidikan kesehatan untuk orang tua.------ gali pemahaman orang tua tentang imunisasi.
5.     Kontra indikasi pemberian imunisasi. Kondisi yang yang perlu dipertimbangkan untuk tidak memberikan imunisasi pada anak adalah:
a.      Flu berat/panas tinggi dengan penyebab yang serius.
b.      Perubahan pada system imun yang tidak dapat menerima virus  vaksin hidup
c.       Sedang dalam pemberian  obat-obat yang menekan system imun,
Ex: Sitostika, transfuse darah dan immunoglobulin
d.      Riayat alergi terhadap pemberian vaksin sebelumnya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar